Selasa, 18 Oktober 2011

ILMU HARA

TUGAS ILMU HARA

PERANAN UNSUR HARA FOSFOR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN






Oleh:
Cholib Nanang Fitoni (063244027)





JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2009
FOSFOR
  1. Pendahuluan
Fosfor merupakan unsur hara penting penyusun adenosin trifosfat (ATP) yang secara langsung berperan dalam proses penyimpanan dan transfer energi maupun kegiatan yang terkait dalam proses metabolisme tanaman (Dobermann and Fairhurst, 2000; dalam Sarlan dan Sembiring, 2006). Hara P memacu pembentukan akar dan penambahan jumlah anakan, disamping itu juga berfungsi mempercepat pembungaan dan pemasakan buah.
Unsur ini diserap dalam bentuk ion H2PO4 , HPO4 dan PO4. Diantara ke-3 ion ini yang lebih mudah diserap adalah ion H2PO4 karena bermuatan satu (valensi satu) sehingga tanaman hanya membutuhkan sedikit energi untuk menyerapnya esensialitas dari unsur ini adalah:
  1. Membentuk dalam penyusunan senyawa ATP yaitu senyawa berenergi tinggi yang dihasilkan dalam proses respirasi siklus kreb sehingga tanaman dapat melakukan semua aktifitas biokimianya seperti pembungaan, pembentukan sel, transpirasi, transportasi dan fotosintesus secara absorbsi.
  2. Membentuk senyawa fitin ( Ca-Mg-inositol-6P) yang terdapat dalam biji tepatnya dalam endosperm untuk proses perkecambahan.
  3. Membentuk DNA dan RNA untuk pembentukan inti sel
    DNA Nukleotida.
  4. Membentuk senyawa fosfolipid yang berfungsi dalam mengatur masuk keluarnya (permeabilitas) zat-zat makanan didalam sel dan merupakan bahan dasar dari bagian sel.
Kekurangan akan unsur hara P ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan vegetatif tanaman yaitu; daun terlihat menyempit, kecil, sangat kaku, dan berwarna hijau gelap. Batang terlihat kurus dan timbul warna keunguan sehingga tanaman menjadi kerdil. Menurut Dobermann and Fairhurst (2000)
Secara detail fungsi fosfor dalam pertumbuhan tanaman sukar di utarakan, namun demikian fungsi-fungsi utama fosfor dalam pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut :
  1. Memacu terbentuknya bunga dan buah
  2. Menurunkan kegagalan penyerbukan
  3. Perkembangan akar halus dan akar rambut
  4. Memperkuat batang sehingga tidak mudah rebah
  5. Memperbaiki kualitas buah

  1. Hasil-hasil Penelitian
  1. Peranan air dan fosfor terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) Oleh Firman Hidayat
Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa perlakuan pemberian air dan pupuk fosfor berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah. Hasil umbi kering panen tertinggi ditunjukkan oleh kombinasi perlakuan air 80% kapasitas lapang dengan dosis pupuk 50 Kg P2O5/ha dan sebaliknya kombinasi perlakuan air 100% kapasitas lapang tanpa penambahan pupuk fosfor menunjukkan hasil umbi kering panen terendah.
Fosfor sendiri berperan dalam: pertumbuhan jumlah daun, luas daun, panjang tanaman, diameter batang, laju pertumbuhan relatif, nisbah luas daun, luas daun spesifik, nisbah berat daun, kurun luas daun dan laju asimilasi bersih.
  1. Pertumbuhan dan hasil tanaman Padi Gogo CV.IR-64 pada pemberian batuan fosfat ke dalam air irigasi di tanah gambut. Oleh widodo
Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil bahwa pemberian batuan fosfat secara nyata meningkatkan nisbah pupus akar, bobot biji dan bobot akar. Hal tersebut mngidentifikasikan bahwa pemberian batuan fosfat cukup mampu meningkatkan P tersedia sehingga memacu pertumbuhan pupus tanman padi.
Pemberian pupuk fosfat dapat meningkatkan ketersediaan P untuk tanaman sehingga P dapat lebih digunakan untuk proses metabolisme yang ada dalam tanaman. Dengan peningkatan metabolisme yang terjadi dalam tanaman akan terekspresikan dengan pertambahan massa pada tanaman.
Fosfor berperan dalam meningkatkan nisbah pupus akar, bobot biji, bobot akar dan pertambahan massa pada tanaman.
  1. Mikroorganisme meningkatkan efisiensi pemupukan fosfat. Oleh Pusat penelitian dan pengembangan tanah dan agroklimat.
Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil bahwa tanpa pemupukan TSP, penggunaan pupuk hayati berupa inokulan bakteri pelarut P pada lahan sawah di Purwokerto dapat meningkatkan hasil jagung yang setara dengan pemupukan TSP.
  1. Penurunan penyakit busuk akar dan pertumbuhan gulma pada tanaman selada yang dipupuk mikroba. Oleh Setyowati, Bustaman dan Derita
Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil bahwa dosis pupuk mikroba pelarut fosfat terbaik untuk meningkatkan hasil selada yaitu 750 g/polybag. Bobot ekonomi selada yang dipupuk mikroba meningkat 34 sampai dengan 62 kali lipat dibandingkan yang tidak dipupuk mikroba. Jumlah tanaman selada yang mati turun sampai 100% jika tanaman selada dipupuk mikroba dengan dosis 750 g/polybag.

  1. Kesimpulan
Dari hasil-hasil yang di atas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pemberian hara P baik menggunakan bantuan mikroba pelarut fosfat maupun tidak menggunakan bantuan mikroba pelarut fosfat dapat meningkatkan hasil panen dari tanaman. Hal ini sebanding dengan manfaatfungsi dari unsur hara P itu sendiri yaitu; sebagai pemacu dari pembentukan akar, penambah jumlah anakan, mempercepat pertumbuhan dan pemasakan buah.


DAFTAR PUSTAKA
Abdulrachman, Sarlan dan Hasil Sembiring. 2006. Penentuan Takaran Pupuk Fosfat untuk Tanaman Padi Sawah. http://bbpadi.litbang.deptan.go.id/phocadownload/artikel/0101_6.pdf

Hidayat, Firman., Syamsulbahri dan Mudji Santoso. 2000. Peranan Air dan Fosfor Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). http://images.soemarno.multiply.com/attachment/0/RgBwtgoKCpkAAEc2wqQ1/bawang%20merah%20-%20peranan%20air%20dan%20fosfat.doc?nmid=22633939. diakses tgl 21-10-2009.

Setyowati, N., H. Bustaman dan M. Derita. 2003. Penurunan Penyakit Busuk Akar dan Pertumbuhan Gulma pada Tanaman Selada yang Dipupuk Mikroba. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. 5(2): 48-57.

Widodo. 2004. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Gogo CV. IR-64 pada Pemberian Batuan Fosfat dan Kedalaman Air Irigasi di Tanah Gambut. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. 6(1): 43-49.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar